Laman

Rabu, 18 Februari 2015

#FFRabu - Nawang Wulan Kembali Lagi

Kemarin, semua pria yang kudatangi menolak dan malah menertawakanku. Mereka tak butuh wanita lagi, katanya. Aku tak mengerti maksudnya. Tapi yang jelas, hari ini, kucoba rencana baru. Sengaja kuhanyutkan selendangku. Barangkali, lelaki yang menemukannya mau “bermain” barang satu ronde denganku. Ah, aku jadi tak sabar.

“Punteun, Bapak lihat selendang merah saya? Hanyut di sungai,” tanyaku pada lelaki berseragam.

Sungguh banyak lelaki berkerumun di sini. Sudikah mereka menggilirku?

“Maksud Neng selendang yang itu?”

Lelaki itu menunjuk ke sumber kerumunan. Dan yang kudapati adalah dua mayat pria tanpa busana yang tengah berpelukan. Sialnya, selendang merahku dipakai untuk menutupi auratnya. Oh, sekarang kumengerti.


100 kata. #FFRabu Monday Flash Fiction "Merah"


-sumber gambar-

2 komentar: